Manuskrip Kuno Ungkap Sungai di Baghdad Pernah Beku

TRIBUNNEWS.COM – Para ilmuwan kembali menemukan bukti berharga terkait dengan fenomena perubahan iklim seperti yang saat ini terjadi. Mereka bahkan memeroleh petunjuk berharga dari sebuah wilayah gurun yang ternyata dulunya pernah menjadi wilayah beku lantaran suhu dingin yang sangat ekstrim. Siapa sangka, ternyata wilayah itu adalah Baghdad, tempat yang sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan gurun.

Fakta ini terungkap dari sebuah tulisan kuno berbahasa arab yang memaparkan fakta bahwa wilayah Baghdad dulunya pernah mengalami periode beku ekstrim yang terjadi sekitar 1000 tahun yang lalu. Padahal, saat ini, suhu udara di Baghdad berkisar antara 2 derajat celsius pada musim dingin hingga 45 derajat celsius pada musim panas. Bagi para ilmuwan dan pemerhati masalah perubahan iklim, tentu informasi tersebut menjadi sangat berharga terutama untuk mencermati perilaku alam yang berlangsung hingga sekarang.

Dr Fernando Domínguez-Castro, seorang peneliti Spanyol dari Universitas Extremadura menemukan informasi bahwa Ibu Kota Irak ini pernah diguyur musim salju sekitar abad ke 9 hingga abad ke 10 atau antara tahun 908 M, 944 dan 1007. Derasnya salju dan dinginnya suhu udara bahkan telah membuat beku sungai – sungai yang ada di daerah itu. Informasi ini pun kemudian diperkuat pula dengan beberapa catatan penting yang memuat tentang perjalanan perubahan iklim semisal yang ditulis Al-Tabari (913 M), Ibn Al-Athir (1233 M) serta Al-Suyuti (1505 M).

“Kejadian itu terhitung sangat ekstrem bagi Baghdad,” imbuhnya, sebagaimana dilansir Dailymail, Selasa (28/02/2012).

Informasi – informasi tersebut, menurut Fernando akan sangat berguna untuk meneliti kemungkinan – kemungkinan perubahan iklim yang terjadi di kemudian hari.

“Kami yakin, penurunan suhu ekstrim terjadi sekitar tahun 920 Masehi dimana saat itu bersamaan dengan letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Namun demikian, hal ini masih perlu dikaji kembali melalui penelitian,” jelasnya. (Mona Kriesdinar)