Posts

Showing posts from June, 2009

Jakob Oetama Palsu dengan 1.818 Teman di Facebook

Image
Siapa tidak ingin jadi teman Jakob Oetama, bos Kompas-Gramedia? Karena itulah saat profilnya mejeng di Facebook, ramai-ramai publik mendaftar untuk terkoneksi dengan wartawan senior itu. Alhasil, saat dijenguk pada pukul 10.15 WIB, Selasa (23/6/2009) Jakob Oetama telah memiliki teman sebanyak 1.818. Beberapa di antaranya merupakan orang top Indonesia. Tapi apa lacur, Jakob Oetama yang satu ini ternyata palsu! Padahal profil yang terpampang sungguh meyakinkan. Setidaknya terpasang gambar buku karya Jakob berjudul Pers Indonesia. Pencatutan nama ini jelas mengganggu. Akibatnya harian Kompas edisi hari ini menulis pengumuman mengklarifikasi account tersebut. Pengumuman tercantum di halaman 1. "Sehubungan dengan adanya account Facebook atas nama Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas, dengan ini harian Kompas menyatakan bahwa Jakob Oetama tidak pernah membuat atau meminta orang lain untuk membuatkan account Facebook tersebut sehingga segala tulisan, foto dan apa pun yang tercantum

Salah Boikot Warnai Protes Pemblokiran Internet Iran

Nokia Siemens Networks disebut-sebut punya andil dalam pemblokiran akses internet dan telekomunikasi di Iran. Geram mendengar kabar tersebut, sejumlah konsumen pun melancarkan aksi boikot. Namun sayangnya, beberapa aksi mereka salah sasaran. Kabar ini sendiri berhembus ke permukaan setelah dimuat Wall Street Journal beberapa waktu lalu. Dilaporkan, NSN jadi pemasok perangkat yang digunakan para penguasa di Iran untuk melakukan pengawasan di internet bagi warganya. Alhasil, gerak-gerik warga Iran dapat diawasi dengan leluasa oleh para penguasa. Sehingga ketika dinilai bisa menimbulkan keresahan, akses dunia maya di negara ini dapat disumbat. Mendengar kabar tersebut NSN jelas menyatakan sanggahannya. Perusahaan Finlandia-Jerman ini mengaku hanya menyediakan perangkat untuk menunjang akses telekomunikasi di negara tersebut, bukan perangkat untuk memblokir atau menyaring akses internet. Meski demikian, menyeruaknya kabar tersebut sudah kadung liar dan mulai memancing respon negatif dari k