Radiasi Ponsel Bisa Jadi Obat Penderita Alzheimer

South Florida, Gelombang elektromagnetik dari telepon seluler (ponsel) diduga bisa mencegah bahkan mengobati seseorang dari penyakit lupa ingatan yang sangat menakutkan, yakni Alzheimer.

Peneliti menyimpulkan hal itu karena sudah membuktikannya pada tikus percobaan. Tikus normal yang mendapat paparan gelombang elektromagnetik dalam jangka waktu lama ternyata bisa terhindar dari penyakit Alzheimer bahkan tikus yang sedang mengidap penyakit itu pun berangsur-angsur membaik.

Dalam Journal of Alzheimer's Disease, peneliti mengatakan bahwa hasil penemuan ini memungkinkan teknik gelombang elektromagnetik diterapkan dalam pengobatan penyakit yang menimpa 5,3 juta orang di Amerika Serikat.

Studi sebelumnya pernah menghubungkan antara gelombang elektromagnetik atau Electromagnetic Fields (EMFs) yang dikeluarkan ponsel terhadap beberapa penyakit seperti tumor otak, kanker dan lainnya. Namun dengan hasil studi terbaru ini, peneliti semakin yakin radiasi ponsel tidak berbahaya, tapi justru bermanfaat.

Dalam studinya, Gary Arendash dan tim ahli lainnya dari Florida Alzheimer's Disease Research Center, University of South Florida, Tampa, meneliti tikus yang secara genetik memiliki gen Alzheimer. Setiap harinya, tikus tersebut diberi satu jam sesi pemaparan gelombang elektromagnetik. Hal itu dilakukan selama 7 hingga 9 bulan.

Hasilnya, penyakit Alzheimer tidak jadi berkembang pada tikus yang memiliki gen Alzheimer sedangkan tikus yang sudah memiliki penyakit Alzheimer menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif pada otaknya.

"Bahkan ketika dicobakan pada tikus normal yang tidak punya risiko penyakit Alzheimer pun, terjadi peningkatan kapasitas memori otak setelah diberi paparan gelombang EMF," kata Gary Arendash, profesor dari Florida Alzheimer's Disease Research Center, seperti dilansir AFP, Kamis (7/1/2010).

Para ilmuwan menduga pancaran gelombang elektromagnetik bisa menghancurkan plak beta-amyloid protein, yaitu protein asing yang terdapat pada otak penderita Alzheimer dan dipercaya sebagai penyebab menurunnya kemampuan mengingat dan fungsi otak lainnya.

Peneliti juga berhipotesis bahwa peningkatan suhu akibat pancaran gelombang EMF adalah penyebab hancurnya protein asing tersebut dalam otak.

"Gelombang tersebut bekerja dengan dua cara dalam menghancurkan plak protein beta amyloid. Pertama, gelombang EMF akan mengaktifkan sel-sel otak baru dan akhirnya menekan terbentuknya agregat (kumpulan) protein beta amyloid. Kedua, protein tersebut akan dipindahkan dari otak melalui pembuluh darah," jelas Dr Michael Palm, profesor neuroscience and experimental therapeutics and internal medicine dari Texas A&M Health Science Center College of Medicine in College Station.

Meski studi tersebut berhasil pada tikus, namun banyak yang tidak yakin hasil ini akan sama efektifnya pada manusia karena perbedaan otak tikus dan manusia.

Selain itu, banyak orang yang masih khawatir terhadap radiasi ponsel yang disebut-sebut bisa menyebabkan tumor otak, kanker testis, mata, kelenjar ludah dan penyakit lainnya.(fah/ir)

detik.com

Comments

Popular posts from this blog

Penampakan 'Mata Banteng' di Planet Mars

Bagaimana Sepeda Federal dimulai

Apakah menurutmu kamu sudah menemukan biola stradivarius? Coba tebak..!!